Rabu, 04 Februari 2015

Kejutan di bulan kedua di tahun 2015.


Senin, 02 Feb. 15.

Gak nyangka ditipu sama siakang. Katanya sekarang di sidoarjo, eh ternyata masih di kediri aja tuh. Sebernya nggak percaya sih. Kata si mantannya, “mau kemana lagi kalau nggak dirumah?”. Saat gue tanya pulang apa enggak kepadanya, lalu gue numpang tanya, siakang pulang apa enggak?. Gue pikir dia nggak tahu, sempet gue menyangkal. “tanyakan pada anakmu coba,” kataku. “Kemarin aku telpon rumah, ada.” Jawabnya. Hmm, apa iya.
Ya seperti biasa gue hanya bisa berfikir positif saja. Tapi lama kelamaan gue jadi kebawa suasana juga ya.  Ya nggak memungkiri dong kalau terbang dipikiran gue. Apa iya gue dibohongin? Enggak deh kayaknya. Tapi kok ada yang ganjil.
Siangnya, tepat jam pulang sekolah, jam istirahat dirumah buat anaknya, gue tanyain masalah ini. Ini pakar yang pasti ngerti semuanya yang berhubungan dengan rumah,bapak dan keluarga disekitar rumahnya. Anak ini satu-satunya juru kunci. Gue takut, nanti malah nggak di angkat lagi telpon gue, soalnya beberapa kali sms nggak pernah dibales, apa dilarang sama bapaknya ya. Pikirku. Alah, dicoba aja dulu. Gue telpon dan dianggat  telpon gue. Suaranya kas terdengar dari sebrang sana. Duh senengnya.
“hallo”
“ hallo, ada apa?”
“lagi apa sekarang dek?”
“aku dirumahnya bunda, sama adek”
“adiknya mbak sasa cewek apa cowok dek?”
“cowok.”
“namanya siapa dek?”
“zaki”
“bapak nggak pulang dek?”
“nggak, nanti malam”
Wah kok nanti malam, mungkin sibapak memberi kabar terlebih dahulu kalau hari ini, tepatnya malam ini akan pulang.
“berangkatnya jam setengah sembilan pulangnya jam sembilan malam” lanjutnya  lagi. Ini,  berarti benar adanya.anak kecil yang lucu itu selalu jujur apa adanya. Duh, ternyata siakang benar berbohong.
“bapak nggak kerja di jauh sana dek?”
“nggak kok”
“dikediri aja berarti?”
“iya.”
Glek, benar-benar berita yang sangat mengejutkan, empat bulan gue dibohongin. Gue nggak nyangka brow. Dibohongin sama orang yang gue cintai gini ya rasanya. Lalu apa yang mendasari kebohongan ini? Mungkin gue pernah membohonginya. Ya itu pernah, tapi dia akhirnya dia tahu dan tidak ada masalah. Menurut gue.atau gue berbohong pada orang lain. Mungkin, sayangnya gue nggak sadar. Dan intinya gue kena balasan. Mungkin begitu.
Gue inget pas gue tanya, ‘dari sidoarjo jam berapa? Sampai sini jam berapa?’ gue inget betul gue tanya dengan lugu. Karena gue percaya. Gue nggak sadar kalau kala itu  hanya akting saja. Gue nggak ngalihat bagaimana raut wajahnya saat mengatakan itu. Gue juga sempet nangis-nangis, karena gue nggak pernah dapat kabar darinya. Gue merasa gue itu nggak ada gunanya. Kalaupun ada sesuatu, cerita dong sama gue. Tapi tidak pernah. Tapi gue masih berfikir, bahwa cara orang membawa masalahnya berbeda-beda, atau dia nggak akan melibatkan orang yang dia cintai. Entah, siapa tahu isi hati seseorang. Dia punya maksud dan tujuan yang gue nggak tahu persis. Gue juga nggak tahu bagaimana isi hati nuraninya setelah dia berbohong dan gue menagis namun nggak mengerti kalau dibohongi.
Gue sedih, kenapa begini kisah cinta dan perjalanan hidup gue. Gaes, dibohongin sama yang gue cintai, rasanya kayak dia selingkuh dibelakang gue. Gue menyadari semua ini salah gue. Gue nggak bisa menahan diri gue sendiri. Uforia yang sangat membuat lupa bahwa akan datang hujan. Langit terlihat sangat mendung.
Gue kecewa, kenapa nggak harus bohong sama gue. Coba deh katakan apa salah gue yang membuat kamu harus melakukan ini? Gue nggak pernah tahu kalau nggak ada yang ngomong ke gue. Ah cinta membuat semuanya menjadi indah dan baik.
Gue cemburu, kenapa nggak gue jadi satu-satunya wanita dihatimu. Semuanya menginginkan seperti itu. Nggak mau dimadu, nggak mau diduain, nggak mau disama-samain dan nggak juga dibanding-bandingin. Kenapa? Sudah dari dulu gue cemburu karena ini, ya gue maklumin. Karena itu memang benar-benar berarti dihidupmu. Tapi ayolah, coba move on. Ada yang lain yang hadir dihatimu. Kenapa harus bersedih lagi mikirin yang lama. Ya,kamu cukup punya alasan untuk itu.ah, bagaimana gue mengatakannya. Wong dia juga meninggalkanmu. Ah susah merubah watak seseorang.
Hari ini benar-benar amazing. Gue nggak nyangka. Sudah terlanjur, mau gimana lagi. Setelah gue kehilangan seseorang yang menanamkan cintanya padaku aku telah berubah wujud jadi  manusia yang sedikit kuat, meski harus dikuatkan dengan menangis. Ya, gue akui itu, tapi ini bener, gue jadi orang yang berlapang dada menerima segala duka derita tentu dengan berlinang air mata. Gue jadi orang yang cukup sabar dengan senyuman. Gue selalu berusaha menalarnya  dengan perbuatan gue yang pernah gue lakuin pada orang lain. Gue adalah wanita tegar dengan air mata. Kali ini gue nggak  ingin bertanya tentang hal ini, biarlah nanti jika kita bertemu gue akan menanyakannya. Gue masih bersikap wajar. Gue berharap dia merasakan sesuatu. Mungkin merasa bersalah.
Tuhan menganugrahkan sifat keren ini. Gue kuat meski dengan air mata.karena gue percaya ada balasan untuk setiap perbuatan. Untuk gue atau yang lainnya. Selanjutnya, gue merasa malu untuk menceritakan hal pada orang lain. Gue memujanya, tapi malah begitu. Gue membelanya, tapi ya gitu. Iyakan malu gue. Ya inilah konsekuensinya. Gue yang memilih, gue  juga harus menerima segala konsekuensinya.
Terimakasih sayang buat ceritanya. Gue masih mencintaimu. Karena gue pernah merasa sakit ketika gue sangat kehilangan maka gue belajar untuk tidak membuatnya (cintaku-ya kamu) sakit. 

Rabu, 21 Januari 2015

Kerinduan

sebenarnya benci juga setelah gue melihat seluruh isi beranda abang gue. di tahun sebelum aku ada dan dia mengenalku ada mantannya juga disana. juga abangku menyingung-nyinggung mantannya itu. dan gue cemburu dan benci.

gue sama dengan perempuan lain pada umumnya. gue ingin jadi satu-satunya untuk hidupnya kini. tapi gue sadar ada yang lain sebelum gue hadir. huft, begitu harmonisnya abang gue. seandainya hingga sekarang itu keharmonisan itu terjadi. pasalnya sekarang nggak ada komunikasi di hubungan ini. sedih dan menyiksa.

gue masih tetep berkeyakinan bahwa cinta untukku masih ada di bagian hidupnya. betapa egoisnya jika abang memperlakukan ini kepada gue. serasa jadi kekasih yang terlantar. namun gue bersyukur, gue cukup kuat menghadapinya. seandainya terasa berat, air mata mampu meringankannya.

abang, bilakah engkau mau memenuhi keinginanku.
aku butuh perhatiaanmu. katakan sesuatu sehingga aku merasa berarti untukmu.
abang, ini terasa berat dan meletihkan karena merindukanmu..

Sabtu, 10 Januari 2015

kejutan malam minggu

krin, handphonku berbunyi, tanda ada pangilan masuk. Mas Dika. ada apa gerangan diamencariku. seramah mungkin aku mennerima pangilannya. jika mengingat semuanya terasa pahit saat nama itu muncul. sakitnya benar-benar tak tertahankan.

tik tok tiktok, bincang-bincang kita berlangsung  sekitar sepuluh menit saja. setelah itu tut pangilan diakhiri. entahlah. siapa pula yang peduli. mungkin dia atau aku?  seketika hatiku benar-benar resah. kenapa dia muncul lagi. tahukan  dia, semuanya akan membuat lukaku kembali lagi.

handphoneku bergetar lagi, sebuah pesan singkat tertera dilayarnya. dari orang yang telah mengakhiri pangilannya setelah aku buka isi pesan itu. ' pulsanya habis dek' katanya. aku balas pesan itu. pesan balasan datang, aku balas lagi datang lagi dan balas lagi.

hatiku bergejolak. untuk apa aku menjawab seluruh pesan-pesannya. sayangnya begitu berat untuk mengakirinya. aku sadar ini akan membuat kelukaan yang kian parah. seberapapun besarnya cintanya kepadaku dan cintaku kepadanya, aku tak akan mungkin terpilih mmenjadi wanita satu-satunya dihidupnya. buah cintanya telah hadir, dan aku bakal menjadi persingahannya.

aku punya hati sampai saat ini. menuruti apa maunya akan semakin menyakitkan untukku. lagipula ada balasan yang menantiku jika terus seperti itu. ah, terkadang aku nggak bisa menahan diriku sendiri. tapi aku harus bisa. namun ternyata nggak bisa juga.

ada seseorang yang kini bersemanyam di lubuk hatiku. aku bisa melupakan penelpon hari ini karena abang ku. namun sayangnya dia sangat jauh denganku. seluruh pesanku nggak ada yang dia balas. itu membuatku semakin terpuruk.

semakin bertambah masaku di dunia ini, semakin rumit gejolak batin yang ku hadapi. tiada tempat untuk mencurahkan isi hatiku yang kelabu ini. begitu banyak alasan untuk tidak mengatakannya pada siapapun. terkadang aku tidak mampu memikulnya sendiri. bertahan dengan keadaan yang seperti ini adalah jalan satu-satunya serta berharap semuanya membaik kepada Yang Maha Kuasa. ya Tuhan adalah satu-satunya penolongku.

Minggu, 28 Desember 2014

hingga lebih dari 3 minggu

apa yang kalian lakukan jika pacarmu  gak pernah mengabarimu hingga beberapa waktu lamanya? katakan saja tiga minggu. kamu gak pernah dapat pesan apapun dari pacarmu. juga nggak pernah bertemu selama itu? bagaimana perasaanmu? kira-kira apa yang bakal kamu pikirkan? atau apa yang ada di benakmu tentang dia yang seperti hilang?

kalian pada bingung tentang dia? sedang apa? kemana? sama siapa? bagaimana keadaannya? atau yang sedikit menyakitkan. sekelebat pikiran negatif terlintas. dia bersama yang lain. hmm, kenapa begini?. ya begitulah, semuanya bermunculan begitu saja tanpa kontrol dari otak kita. baik yang baik maupun yang buruk. pikiran baik membuat kita tetap percaya sedangkan yang nggak baik bakal membuat kita jadi sengsara. faktanya beban pikiran karena sakit hati itu benar-benar sakit banget. kalian nggak tahu apa yang akan kalian lakukan seketika itu untuk membuatmu kembali pada perasaan normal lagi.

itu juga ku yang kali ini gue alami. sudah tiga minggu ini, tiada kabar yang gue terima. sebelumnhya lebih dari sebulan, tiada kabar berita. 'itu lebih sakit. mending nggak punya pacar daripada punya pacar kaya nggak punya pacar. ya kayag kamu itu' kata temen gue. bagaimana menurutmu? benar begitukah? gue hanya dia mendengar pernyataan temen gue yang kayag gitu. menurut dia memang gitu. tapi gue masih bisa mempertahankan keteguhan hatiku. seketika itu gue senyum.

gue kira nggak ada yang memiliki hubungan yang seistimewa hubunganku dengan kekasihku. hahaha. gue kira pada nggak ada yang tahan menjalani hubungan kayak gini. saling berjauhan dengan komunikasi yang nggak begitu intensif. rata-rata temen-temen gue sehari dua hari nggak ada kabar pasti uring-uringan. lalu galau melanda hingga komunikasi berjalan lancar. lantas gimana nnengan gue. gue gak bisa marah-marah. kalian tahu kenapa, bagainama juga caranya untuk marah dengan kondisi jarak yang jauh sedangkan si abang nggak bisa dihubungi. jadi percumakan. kalaupun gue marah itu cuma gue aja yang marah. si abang mah cuma membaca isi pesan-pesan amukan dari gue. kalian percaya bener-bener nggak ada respon. telpon pun nggak pernah diangkat.

masih mending kalau nggak ada kabar terus kemudian yang disana juga tetap menjaga diri demi gue. kalau dia malah asyik dengan yang lain. itu hal yang paling mengerikan. salah satu sifat dari manusia baik cowok maupun cewek. gue nggak tahu. satu hal yang gue yakini. suatu saat nanti dia bakal dapat balesannya jika mmemang melakukan hal-hal yang merugikan orang lain. bukan hanya dia, tapi aku, kalian juga seluruh manusia yang ada didunia ini.

terkadang nggak sengaja membaca pesan temen gue dari pacarnya, 'pagi sayang'. gue dulu juga begitu. tapi itu dulu. rindu diperhatiin lagi sama si abang.

dasar watak, mungkin nggak bisa dirubah.begitulah abang gue. memendam rindu ini sangat menyiksa. dan gue harus susah payah membawa suasana hatiku agar tetap bagus. hingga tiba saatnya gue menagis. entah nggak tahu harus bagaimana lagi. gue juga nggak bisa peka terhadap orang lain.

hari-hari berlalu dengan kelelahan menahan kerinduan. sekali lagi, apa mampuku memintanya menjadi apa yang gue inginkan. gue juga mungkin nggak seperti yang dia inginkan.

Sabtu, 20 Desember 2014

Mengapa 2

entahlah, gue hany bisa ngungkapin disini. tadi sore gue dapat telepon dari temen gue yang jauh dinegeri orang. seneng gue, seneng banget malahan. gue gak perlu tanya siapa ini, dari suaranya gue aja sudah tahu. wah,, gue bener-bener histeris.. hahahahaa. maklumlah setahun lebih gak ketemu teman baik gue. teman yang selalu gue buat untuk mencurahkan isi hatiku. meski gak semuannya sih. ya soalnya gue merasa dia bakal bosen denger gue cerita hal-hal yang sama. suaranya tak berubah, hanya saja badannya yang mengurus..

ujung-ujungnya gue sedih juga. pertama gue denger bahwa orang yang gue cintai gak setulusnya mencintai gue juga. ya gue sadar, cintanya kepada mantannya tetap masih ada, mungkin saja sangat buanyak sekuali. begitu bahasa gue mendeskripsikan sesuatu yang berlebih. hah, dunia terasa  begitu gelap. untung saja hujan gak turun waktu itu.

akhirnya baru gue sadari, gue berada dalam posisi yang salah. gue akui itu. gue salah melangkah. tapi kenapa jika dia memutuskan untuk tetap bersama yang lama, kenapa memberikan harapan kepada gue. kenapa pula begitu tega membuat gue bahagia saat bersamanya. paling tidak buatlah gue menjadi teman saja. kita sudah hampir dua tahun. selama ini gue berusaha menjadi nyaman denganmu, sejujurnya memang nyaman. harapan gue sekarang jangan buat gue merana. ini akan menjadi sesuatu yang berat buat  gue.

sekarang ini dia nggak tahu betapa kalutnya perasaan gue karena pernyataan tentang hubungan kalian dulu yang dia inginkan lagi. kalau maunya begitu, bagaimana dengan gue? gue harap dia memikirkan posisi gue yang sudah jauh kita melangkah berdua selama ini. dan gue harap-harapkan selama ini. benar-benar menguras pikiran.

gue masih selalu beranggapan baik tentang semua ini. dia yang menurut gue baik, gue meyakini dan berharap itu semua gak terjadi. gue gak mau meracuni pikiran gue dengan hal-hal seperti itu. pertama gue pernah denger dari dia, bahwa dia sudah punya kenalan cewek, itu yang dia bilang ke ibunya. kedua, dia pernah berniat meminta gue dari ortu gue, ketiga, dia juga bilang bahwa dia akan baik-baik saja, jadi jangan berpikir macam-macam tentang dia.

semoga ini adalah suatu kebenaran. AAMIIN..

Kamis, 09 Oktober 2014

untuk hawa

Bismillahirrahmanirrahim

” Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya dia berkata:  Pada suatu hari Rasulullah saw datang kepada puterinya, Fathimatuz Zahra’. Beliau dapati Fathimah sedang menumbuk gandum di atas lumping  (batu/kayu penggiling), sambil menangis. Kemudian Rasul berkata kepadanya: “Apakah yang membuatmu menangis wahai Fathimah?  Allah tiada membuat matamu menangis. “Fathimah kemudian  menjawab: ” Wahai ayahanda, aku menangis karena batu penggiling ini dan  kesibukanku dalam rumah”.

Kemudian Nabi duduk di sampingnya. Dan Fathimah berkata lagi:
“Wahai ayahanda, atas keutamaan engkau, mintalah kepada Ali agar dia membelikan bujang untukku supaya dapat membantuku menumbuk gandum dan  menyelesaikan urusan rumah.

Kemudian Nabi berkata kepada puterinya, Fathimah: “Kalau Allah menghendaki wahai Fathimah, tentu lumpang itu akan menggilingkan gandum  untukmu. Akan tetapi Allah menghendaki agar ditulis beberapa kebaikan untukmu, menghapuskan keburukan-keburukan  serta hendak mengangkat  derajatmu

Wahai Fathimah, barangsiapa orang perempuan yang menumbukkan  (gandum) untuk suami dan anak-anaknya, pasti Allah akan menuliskan  untuknya setiap satu biji, satu kebaikan serta menghapuskan darinya  setiap satu biji satu keburukan. Dan bahkan Allah akan   mengangkat  derajatnya.

Wahai Fathimah, barang siapa orang perempuan berkeringat manakala menumbuk (gandum)  untuk suamiya. Tentu Allah akan menjadikan  antara dia dan neraka tujuh khonadiq  (lubang yang panjang).

Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan mau meminyaki kemudian menyisir  anak-anaknya serta memandikan mereka, maka Allah akan  menuliskan pahala untuknya dari   memberi makan seribu orang lapar dan  memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

Wahai Fathimah, bilamana seorang perempuan menghalangi (tidak mau membantu) hajat tetangganya, maka Allah akan menghalanginya minum  dari telaga “Kautsar” kelak di hari  Kiamat.

Wahai Fathimah, lebih utama dari itu adalah kerelaan suami terhadap istrinya. Kalau saja suamimu tidak rela terhadap engkau, maka  aku tidak mau berdo’a untukmu. Apakah engkau belum mengerti wahai

 Fathimah, sesungguhnya kerelaan suami adalah perlambang kerelaan Allah  sedang kemarahannya pertanda kemurkaan-Nya.

Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan mengandung janin dalam perutnya, maka sesungguhnya malaikat-malaikat telah memohonkan  ampun untuknya, dan Allah menuliskan  untuknya setiap hari seribu  kebaikan serta menghapuskan darinya seribu keburukan.  Manakala dia menyambutnya dengan senyum, maka Allah akan  menuliskan untuknya pahala  para pejuang. Dan ketika dia telah  melahirkan kandungannya, maka berarti dia ke luar dari dosanya bagaikan  di hari dia lahir dari perut ibunya.

Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan berbakti kepada suaminya dengan niat yang  tulus murni, maka dia telah keluar dari dosa-dosanya bagaikan di hari ketika dia lahir dari perut ibunya, tidak  akan keluar dari dunia dengan membawa dosa, serta dia dapati kuburnya sebagai taman diantara taman-taman surga.Bahkan dia hendak diberi pahala seribu orang haji dan seribu orang umrah dan seribu malaikat memohonkan ampun untuknya sampai hari kiamat. Dan barangsiapa orang perempuan  berbakti kepada suaminya sehari semalam dengan hati lega dan penuh ikhlas serta niat lurus, pasti Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan kepadanya pakaian hijau (dari surga) kelak di hari Kiamat, serta menuliskan untuknya setiap sehelai rambut pada badannya seribu  kebaikan, dan Allah akan memberinya (pahala) seratus haji dan umrah.

Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan bermuka manis di depan suaminya, tentu Allah akan memandanginya dengan pandangan’rahmat’.

Wahai Fathimah, bilamana seorang perempuan menyelimuti suaminya dengan hati yang lega,  maka ada Pemanggil dari langit memanggilnya”mohonlah agar diterima amalmu. Sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu maupun yang  belum lewat”. 

Wahai Fathimah, setiap perempuan yang mau meminyaki rambut dan jenggot suaminya,  mencukur kumis dan memotongi kukunya, maka Allah akan  meminuminya dari ‘rahiqil  makhtum dan sungai surga, memudahkannya ketika mengalami sakaratil maut, juga dia hendak mendapati kuburnya bagaikan taman dari pertamanan surga, serta Allah menulisnya bebas dari neraka serta lulus melewati shirat”.

Sabtu, 20 September 2014

Gue Harus Sabar

gue berharap ini akan baik-baik saja. gue juga percaya gak akan terjadi apa-apa kepadanya. ya, dia juga tidak akan berbuat apa-apa yang merugikan gue. gue sudah percaya. gue yakin dia orang yang baik, tanggung jawab, pintar, penuh kasih sayang, tidak inggkar janji, yang paling gue seneng dia punya pendirian. gue yakin ada sesuatu yang belum dia katakan kepadaku tentang kita.

mungkin ini hanya masalah waktu dan kemauan. ya gitu deh, dia itu tipe orang yang gak suka di atur, gak suka dipaksa. tapi gue yakin dia tahu mana yang baik dan mana yang buruk. semua akan berubah jika dia mau merubahnya. sayangnnya bukan sekarang. gue harus sabar menantikan waktunya tiba. sebenarnya gue ingin masalah ini segera selesai. ya iyalah, manusia mana yang mau masalahnya berlarut-larut. gak ada kali. satu, dua, tiga kali gue menanyakannya, jawabnya nol. gue tahu dia belum mau mengungkit-ungkin masalah itu.

"uapaya gue untuk melupakan masa lalu gue itu sulit sekali". katanya " semuanya tentangnnya itu merusak pikiran dan hati gue", lanjudnya. " rasanya itu benci banget. mau ngapa-ngapain itu jadi malas. jadi gue benci banget kalo teringat semua itu" katanya lagi.

ya bener, gue pun pernah merasakan hal yang sama. bawaannya itu uring-uringan mulu.emosinya itu seperti erupsinya gunung kelut. jibek banget pokoknya. gue terus mikir gimana caranya supaya gue gak tersiksa sama pikiran gue sendiri. ah  sudah, bikin sibuk aja, entar juga gak kepikiran.

kembali ke kamu yang gue cinta. please, untuk urusan yang ini cepatlah kalian berdua selesaikan. antara kamu dan mantanmu. gue mohon jangan bebankan kepada satu pihak. gue ingin kamu benar-benar free. lagipula mantanmu dengan senang hati menyerahkannmu kepadaku. gue juga gak merusak hubungan kalian sebelumnya. gue datang dengan baik.

sama dengan kebanyakan wanita lainnya, gue ingin menjadi satu-satunya. gue ingin punya tempat dihatimu yang paling indah. gue ingin dapatkan perhatiannmu. gue ingin kamu seutuhnya. kita bukanlah remaja lagi, gue sudah ingin jadi pengantin. gue mohon. tenangkanlah hati dan perasaan gue.

gue masih inget dengan jelas ucapanmu dulu ' jangan pernah berfikir macam-macam tentang gue. gue akan baik-baik saja'. kamu bukan tipe laki-laki pengecut.  dan menurut gue kamu pantas dibanggakan.

kamu yang ada dihati gue katakan sesuatu untukku.

Dek Eka